Rabu, 28 Mei 2014

Tahun Ini Penentu Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013 PAI

Tahun Ini Penentu Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013 PAI Jakarta (Pinmas) —- Tahun 2014 merupakan penentu berhasil tidaknya implementasi kurikulum 2013 untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti. Sebab, di tahun inilah semua yang menyangkut tanggung jawab Kemenag dalam implementasi kurikulum 2013 PAI disiapkan. “2014 tahun yang menentukan. Karena semua persiapan implementasi kurikulum 2013 PAI dilakukan, mulai dari bimbingan teknis (bimtek), penyiapan media pembelajaran, penyusunan pedoman operasional, hingga pendampingan,” demikian penegasan Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Amin Haedari kepada Pinmas saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (26/05). Amin menjelaskan bahwa kurikulum 2013 PAI pada sekolah dilaksanakan secara bersama-sama dengan mata pelajaran lain di sekolah-sekolah sasaran implementasi kurikulum 2013 yang ditunjuk Kemendikbud. Sejak tahun lalu, Pemerintah telah menetapkan 6.329 sekolah sebagai sasaran implemetasi kurikulum 2013. Rinciannya, 2.598 SD, 1.437 SMP, 1.267 SMA, dan 1.027 SMK. Selain itu, pelaksanaan kurikulum itu juga bertahap, kelas 1 dan 4 SD, Kelas 7 SMP, dan Kelas 10 SMA/SMK. Dalam pelaksanaan implementasi kurikulum 2013 PAI ini, lanjut Amin, Kementerian Agama berbagi tugas dengan Kemendikbud. “Kemenag bertanggungjawab bimteknya, sementara Kemendikbud berkewajiban menyediakan buku siswa dan buku guru,” terang Amin. Dikatakan Amin bahwa pada tahun 2013, Direktorat yang dipimpinnya telah menempuh tiga tahapan persiapan implementasi kurikulum 2013 PAI. Ketiga tahapan persiapan itu adalah mempersiapkan instruktur, melakukan bimtek pada sekolah sasaran, dan memperluas cakupan bimtek. “Direktorat telah melatih 405 instruktur nasional, baik dari unsur Guru PAI, Pengawas PAI maupun Dosen PTAI,” jelas Amin. “405 instruktur nasional inilah yang melatih bimtek Guru PAI pada sekolah-sekolah sasaran implementasi kurikulum 2013. Tidak hanya itu, cakupan bimtek juga diperluas lagi hingga dapat melatih 60.000 Guru PAI yang tersebar di seluruh Indonesia,” tegas Amin. Untuk tahun 2014, Amin menjelaskan, implementasi kurikulum 2013 PAI dimulai dengan melakukan evaluasi pelaksanaan bimtek kurikulum PAI. Hasil evaluasi menunjukan bahwa guru-guru ternyata masih menemukan kesulitan dalam menyusun RPP, mempraktikkan pembelajaran saintifik, dan penilaian otentik. “Evaluasi ini tidak berbeda dengan temuan Wapres RI Budiono saat melakukan monitoring kurikulum 2013 di Jakarta beberapa waktu lalu,” tambah Amin. Menindaklanjuti hasil evaluasi tersebut, Direktorat PAI melakukan lima langkah, yaitu: refreshment 405 instruktur nasional, percepatan bimtek kurikulum, pembuatan media pembelajaran PAI Kurikulum 2013 PAI berbasis ICT, penyusunan pedoman operasional kurikulum, dan pendampingan. Refresment instruktur dititikberatkan pada RPP, pendalaman pembelajaran saintifik dan penilaian otentik. “Instruktur nasional harus di-refresh selama 72 jpl,” tutur Amin. Dikatakan Amin bahwa instruktur nasional inilah yang akan ditugaskan untuk melatih Guru PAI dalam bimtek kurikulum 2013 PAI, baik yang diselenggarakan oleh Pusat dan Daerah. Kemenag Pusat melalui Direktorat PAI akan melatih 7.320 orang, sedangkan Kanwil/Kantor Kemenag Kabupaten/Kota kebagian melatih sebanyak 44.000 GPAI. “Bimtek kurikulum 2013 PAI ini menjadi program prioritas nasional dan tagihan Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan atau UKP4,” pungkas Amin. (ah/mkd/mkd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar